Rabu, 24 Juli 2013

Perbedaan Tes Formatif & Sumatif

Tugas KDPJJ Topik 4

Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif mengacu pada modul KDPJJ, secara garis besar Tes Formatif lebih mengarah pada latihan, pekerjaan rumah, tugas-tugas, dan ujian yang diadakan setiap harinya (modelnya keseharian) dan Tes Sumatif lebih mengarah diadakan saat akhir semester pembelajaran, yang bisanya berbentuk tugas akhir, ulangan umum atau ujian akhir.
Tes Formatif dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik, mengolah kemampuan atau skills, dan memperoleh uman balik dari peserta didik. Jika ada kekurangan pada proses pembelajaran maka proses tersebut akan terus diperbaiki agar  kemampuan peserta didik terus terasah.
Tes Sumatif umumya dilakukan di akhir proses pembelajaran, yang biasanya dilakukan di akhir semester. Dan tes ini bertujuan untuk menentukan apakah peserta didik lulus atau tidak dalam menempuh pembelajaran. Sedangkan dalam PJJ di Indonesia, tes sumatif dapat berbentuk tugas mandiri, ujian akhir semester, tugas tutorial, ujian praktik/pembuatan laporan, dan ujian komprehensif tertulis.

Course KDPJJ
Kalau menurut saya, mengacu pada perbedaan tes Formatif dan Sumatif, course kita menggunakan dua model course tersebut.
Berkaitan dengan tes formatif, hal ini dikarenakan, di sini kami mendapatkan tugas-tugas yang bersifat kompetensi harian yang akan mengolah skill kami yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan. Seperti membuat buku digital, dan diberikan soal-soal untuk menyatakan pendapat berbentuk tugas topik 1,2,3,4,5 yang dikumpulkan melalui edmodo. Dan tidak hanya itu, di course multimedia juga ada tugas formatif membuat video animasi 3 dimensi, dan membuat GIF (gambar bergerak) dan lain-lain.
Sedangkan mengapa juga masuk tes sumatif karena di sini kami juga mengikuti ujian akhir (UAS). Dan mendapatkan tugas akhir untuk membuat karya ilmiah.

--Anisa--


Tujuh Kriteria Memilih Media PJJ --> masalah dengan implementasinya

Tugas KDPJJ Topik 3

Pada modul PJJ Topik 3 halaman 14, telah disebutkan tujuh kriteria dalam memilih media untuk PJJ menurut Bates (1995). Dan tujuh kriteria ini merupakan pedoman untuk memilih media PJJ tersebut, dan biasanya disebut dengan istilah ACTIONS. Dan pastinya tujuh kriteria tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Di sini, saya akan mengungkapkan pendapat saya tentang kemungkinan kekurangan dari setiap kriteria dan penyelesaiannya. Kritera tersebut yakni:
1.      Access (aksesibilitas)
Kemungkinan kekurangan adalah susahnya peserta didik memiliki media pembelajaran yang akan ditentukan oleh penyelenggara PJJ. Jadi, penyelenggara PJJ harus mengetahui  media yang tepat entah internet (secara online) ataupun media cetak seperti modul, CD interaktif dan lainnya, yang lebih mudah didapat oleh peserta didik.
2.      Costs (biaya)
Masalah yang mungkin timbul adalah membengkaknya dana dari peserta didik, jika media yang dipilih secara online. Hal ini karena biaya yang digunakan untuk mengisi puulsa modem misalnya. Jadi solusinya, pihak peyelenggara PJJ harus memastikan peserta didik memiliki koneksi yang lebih ringan misalnya dengan melihat fasilitas wifi yang ada di sekolah/universitas di mana peserta didik sekolah.
3.      Teaching and Learning (proses dosenan dan pembelajaran)
Masalah yang mungkin muncul penjelasan modul yang berbentuk buku kurang jelas. Solusinya, dapat dibuat buku digital yang terdapat video, audio, dan gambar. Juga dapat dibuka forum diskusi melalui internet.
4.      Interactivity (interaktifitas/komunikasi dua arah)
Masalah yang mungkin muncul kurangnya komunikasi, walaupun mungkin dapat dilakukan secara online. Solusinya sesekali diadakan pertemuan dan pengarahan dari penyelenggara PJJ.
5.      Organisational Issues (permasalahan organisasi)
Masalahnya adalah perbedaan pendapat untuk menentukan media apa yang digunakan untuk PJJ, solusinya dengan mengadakan survey media apa yang paling sesuai dengan keadaan para peserta didik.
6.      Novelty (kemutakhiran)
Masalah yang mungkin timbul peserta didik jenuh dengan media yang telah ditentukan, yang mengakibatkan malas belajar. Solusinya, dapat digunakan media penunjang lain selain media yang telah ditentukan.
7.      Speed (kecepatan)
Kemungkinan masalahnya jika menggunakan modul, informasi terbaru tidak akan cepat sampai. Maka solusinya, juga harus menggunakan media online.

Jadi kesimpulannya, setiap media pembelajaran yang dipilih memiliki sisi positif dan negatif. Dan langkah terbaik untuk memilih media adalah dengan mempertimbangkan ketujuh kriteria tersebut, dengan melakukan survey keadaan peserta didik lalu menentukan media yang paling tepat. Namun lebih baik lagi, jika saat menggunakan suatu media mengalami kekurangan, dapat ditambahi/dilengkapi dengan menggunakan media yang lain. Jadi setiap kekurangan media yang dipilih dapat tertutupi.

--Anisa--

Teacher Centre Menjadi Student Centre

Tugas KDPJJ Topik 2

Menurut saya, mengacu pada link:

1.     Perubahan mendasar dalam paradigma pendidikan mengubah proses pembelajaran yang sebelumnya berpusat pada pengajar menjadi berpusat pada peserta didik. Hal ini dapat terlaksana dengan menekankan ke arah fasilitas pembelajaran. Di mana perubahan proses pembelajaran juga akan mengubah hasil dari pendidikan. Semakin baik proses pembelajaran, mutu pendidikan pun menjadi lebih baik. Namun pastinya setiap kebijakan model pembelajaran yang diambil memiliki sisi positif dan negatif.
Saat fasilitas pembelajaran masih terhitung kurang, peran pengajar amat dominan. Pengajar memegang penuh proses pembelajaran. Sedangkan peserta didik hanya menerima apa yang disampaikan oleh pengajar, dan bersikap pasif. Hal ini dikarenakan karena peserta didik kekurangan referensi. Keadaan ini yang mengakibatkan paradigma pendidikan berpusat pada pengajar.
Sedangkan sekarang ini, pemerintah telah berusaha merombak proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana. Salah satunya dalam hal IT lebih spesifiknya internet. Dengan adanya internet, peserta didik dapat aktif mengeksplor pengetahuannya. Tanpa terbatas dengan waktu, jarak dan ruang dimana ilmu itu di-share.
Dengan begitu, pengetahuan peserta didik akan menjadi lebih berkembang dan mereka mampu menghadapi ujian yang diberikan pendidik dengan lebih baik. Hal ini pula yang disebut peserta didik telah aktif, yang mana sudah tidak terlalu begantung pada pengajar (pemberi bahan materi). Dan aktifnya peserta didik merupakan wujud nyata berubahnya paradigma pebelajaran dari terpusat ke pengajar menjadi terpusat ke peserta didik.

2.    Dalam Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) biasanya menggunakan fasilitas internet. Metode ini dipilih agar pembelajaran dapat dilakukan dalam jarak yang jauh dan keterbatasan waktu. PJJ merupakan bentuk nyata dari pendidikan yang terpusat ke peserta didik, karena dalam PJJ peserta didik tidak bertatap muka secara langsung dengan pengajar.
Jadi, di sini pengajar hanya memberikan sedikit materi lalu memberikan tugas atau ujian dengan batas waktu tertentu. Peserta didik juga mengeksplor pengetahuan dan keterampilan mereka melalui internet dan media lain. Jika mengalami kesusahan, peserta didik dapat berkomunikasi atau berdiskusi melalui internet. Jadi intinya, peserta didik tidak sepenuhnya bergantung pada pengajar. Dan itu mengapa PJJ merupakan paradigm pendidikan terpusat pada peserta didik.

--Anisa--

Seputar SEAMOLEC, Perbincangan dengan Pak Prayitno

Berbincang dengan Pak Prayitno, Divisi IT Content SEAMOLEC
Assalamu’alaikum wr wb
Pada kesempatan kali ini, saya ingin menceritakan beberapa hal yang berkaitan dengan perbincangan saya (Isnaini Anisa Ardi) dan teman saya Anggun Nofitasari dengan Pak Prayitno yang merupakan staff divisi IT Content di SEAMOLEC.
Sebenarnya, saya dan Anggun mendapatkan tugas untuk berbincang dengan Bu Ratih manager IT Content, namun karena waktu kami mengerjakan tugas amat sempit dan Bu Ratih amat sibuk, jadi kami memutuskan untuk berbincang dengan Pak Prayitno yang saat itu sedang longgar, karena kami takut akan kehabisan waktu. Kami berbincang siang tadi (Rabu 24 Juli 2013 pukul 13.00).
Pak Prayitno berasal dari Semarang, dan telah bekerja di SEAMOLEC sejak tahun 2009. Beliau merupakan lulusan D4 PENS-ITS dan S2 ITB. Tidak tanggung-tanggung, beliau menceritakan banyak hal yang beliau ketahui, mulai dari hal-hal yang berkaitan dengan SEAMOLEC secara umum sampai divisi IT Content.
Dalam perbincangan kami tadi siang, beliau juga menjelaskan apa itu SEAMOLEC. Mungkin karena walaupun telah sering kami (para peserta magang) mendengarnya, namun belum mengetahui secara pasti.
Wassalamu’alaikum wr wb


SEAMOLEC
--> Southeast Asian Ministers of Education Organization
     Regional Open Learning Centre
~ Expertise on applying ICT – based open and distance learning in Southeast Asia! ~
Memiliki arti yakni organisasi menteri-menteri pendidikan Asia Tenggara. Pusat pembelajaran terbuka secara regional (Negara-negaraà se-Asia Tenggara).
SEAMOLEC merupakan lembaga yang didirikan oleh Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara pada tahun 1997. Lembaga ini menawarkan kemudahan belajar dengan cara Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Di sini, SEAMOLEC bekerja fokus pada PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) se-Asia Tenggara. Dan mengapa lebih ke bidang IT, karena dalam sistem pembelaaran, IT amatlah membantu. Baik dilihat dari segi efisiensi, manfaat dll. Misalnya dalam membuat modul pembelajaran, di buku digital dapat dimasukkan gambar, animasi 2 dimensi, musik, maupun video. Dengan lengkapnya penggambaran materi dalam sebuah modul, maka maateri yang disampaikan akan mudah dipahami peserta didik. Dan sistem PJJ ini memiliki kelebihan tidak dibatasi jarak, ruang, waktu dan bersifat terbuka Saat ini, SEAMOLEC turut bekerja sama dengan SMK, SMA dan Perguruan Tinggi. Baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.


MOOC (Massive Open Online Course)
Singkatnya, MOOC merupakan model pendidikan, mata kuliah ataupun keterampilan melalui online degan syarat menjangkau wilayah yang banyak/luas. Terdiri dari anggota yang sangat banyak. Dan yang mengikuti Course ini tidak harus menjadi anggota dari yang membuat course,
Seperti yang telah melaksanakan program ini antara lain universitas-universitas terkenal di dunia seperti Stanford, Harvard dan MIT.
 Jika mahasiswa di Indonesia ingin mengikuti, mengakses course dari universitas tersebut, tidak perlu menjadi mahasiswa universitas tersebut. Karena universitas tersebut menyediakan course yang dapat diakses siapa saja secara terbuka.
Kemasan pendidikan yang ditawarkan pada prinsipnya adalah mampu menghasilkan kompetensi keahlian, dengan mempertimbangkan beberapa faktor:
1) Mudah diakses secara online,
2) Murah dalam biaya,
3) Masal (massive) tidak ada pembatasan peserta,
4) Minat terhadap pelatihan sangat ditentukan oleh kompetensi yang spesifik dan menjawab kebutuhan pasar kerja, dan
5) Mampu meningkatkan kompetensi keahlian sesuai kebutuhan.
Dan metode yang digunakan dalam model pendidikan MOOC misalnya dengan metode online, CD interaktif maupun modul. Melalui online misalnya dengan Edmodo, yang merupakan sejenis Facebook namun digunakan untuk media pembelajaran. Dan didalamnya jika akan mengumpulkan tugas diupload di situ.
Media lainnya misalnya SEAMOLEC Multi Studio (SMS), yang merupakan pengembangan bahan ajar berbasis video. Media selanjutnya yakni Digital Book sebagai bahan ajar yang diakses secara offline melalui perangkat bergerak, seperti smartphone, tablet, dan laptop. Selanjutnya Web Seminar (Webinar), sebagai media komunikasi jarak jauh berbasis internet untuk menyelenggarakan online conference/seminar. Dan terakhir SEACyberClass, didedikasikan untuk ujian semi-online yang memungkinkan pelaksanaan evaluasi yang kontinu.

IT Content
Merupakan salah satu divisi yang ada di SEAMOLEC. Dilihat dari namanya, sudah dapat ditebak tugas dari divisi ini yakni mengurus konten-konten yang ada di SEAMOLEC. Lebih tepatnya, mempersiapkan, membuat, menyajikan dan mereview konten-konten yang ada di SEAMOLEC (berkaitan juga dengan proposal).

Link sumber yang dapat dibaca:


--Anisa--

Kamis, 18 Juli 2013

Notasi Google Earth SMA-ku

Membaca judul entri saya kali ini, rasanya pasti terdengar aneh hehe
Sebenarnya ini adalah tugas untuk membuat notasi SMA masing-masing mahasiswa di google earth. Dan saya akan membuat notasi SMA N 1 Surakarta.
~ Pertamanya, yang pasti harus dilakukan adalah menginstall google earth pro.
~ Lalu, masukkan alamat atau nama SMA yang dicari di kotak search sebelah kiri.




~ Setelah gambar dan lokasi SMA muncul, klik icon add placemark di bagian atas seperti    gambar di samping.
~ Letakkan pada lokasi SMA, lalu ganti name dengan nama SMA, dan isikan description seperlunya. Di sini saya mengambil deskripsi dari portal SMA N 1 Surakarta dari link http://sman1-slo.sch.id.

~ Lalu, atur Style, Color dari name dan icon sesuai yang diinginkan
~ Icon dapat juga memilih gayanya di gambar icon samping name.

Dan seperti ini hasil dari saya membuat notasi SMA N 1 Surakarta:







                         



Saya memberikan warna hijau pada notasi google SMA N 1 Surakarta yang saya buat. Seperti tampilan di gambar di atas.


-- Anisa --


Senin, 15 Juli 2013

Geographic Information System --> aplikasi pencarian taksi terdekat

         
        Geographic Information System disingkat GIS atau dalam bahasa Indonesia Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). 


       Salah satu software yang berhubungan dengn GIS yakni google earth (3D). banyak aplikasi yang dapat dibuat dengan google earth, dan yang pasti aplikasinya sangat bermanfaat. Misalnya untuk membat aplikasi pencarian taksi terdekat. Dan ulasannya dapat diunduh di:





Kamis, 11 Juli 2013

PJJ dapat menjadi solusi dari permasalahan pendidikan

Tugas KDPJJ Topik 1

Hehe beberapa hari yang lalu dapat tugas, yang isinya pertanyaan seperti ini

“Jelaskanlah beberapa permasalahan pndidikan (sedikitnya 2) dan PJJ sebagai solusi”

1. Hilangnya focus pserta didik saat menerima materi dari pengajar
         Misalnya seperti video yang  diputar kemarin. Siswa/mahasiswa sibuk untuk mencatat (mengejar catatan) dan menurut saya itu membuat kurang fokus dalam menerima materi. Jika menggunakan PJJ, peserta didik tidak akan tersibukkan dengan aktivitas mencatat, jadi dapat fokuss dengan penjelasan dosen.

2. Kurangnya waktu untuk mengikuti proses pembelajaran karena kesibukan
        Misalnya bagi seseorang yang memiliki pekerjaan (sibuk) mengikuti kuliah atau kursus, karena mereka sibuk jadi tidak dapat mengikuti proses pembelajaran secara langsung dengan waktu yang terikat. Dengan adanya PJJ, proses pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dari manapun. Namun ada batasan waktu juga untuk mengumpulkan tugas.

3. Jauhnya jarak pemberi dengan penerima materi
     Misalnya jarak dosen dengan mahasiswa yang jauh, jadi dosen dapat memberikan materi melalui PJJ yang dapat diakses dari manapun. Dan tugas mahasiswa dapat diupload dengan PJJ tersebut.


--Anisa--

Minggu, 07 Juli 2013

Jangan Menghindari Masalah Tapi Ikuti Arahnya


http://www.kutipananda.com/life-strategies/read/20130128/jangan-menghindari-masalah-tapi-ikuti-arahnya

Apakah Anda tahu bahwa elang tahu kapan badai akan datang menghampiri?
Elang akan terbang ke tempat yang tinggi dan menunggu angin yang akan datang. Ketika badai menerpa, elang akan mempersiapkan sayapnya sedemikian rupa sehingga angin akan mengangkat sayapnya dan membawa elang tersebut ke atas badai. Sementara badai mengamuk di bawah, elang akan terbang di atas itu. Elang tersebut tidak luput dari badai. Tapi dia menggunakan badai untuk mengangkatnya lebih tinggi.
Begitu juga kehidupan kita, ketika badai kehidupan menimpa kita (semua dari kita akan mengalaminya), kita dapat terbang ke atas badai tersebut dengan menetapkan pikiran kita dan keyakinan kita kepada Allah. Badai tidak harus mengalahkan kita. Kita bisa membiarkan kuasa Tuhan untuk mengangkat kita ke atas badai tersebut.
Allah memungkinkan kita untuk naik ke atas angin badai yang mungkin membawa penyakit, tragedi, kegagalan dan kekecewaan dalam hidup kita. Ingat, bukan beban hidup yang menjatuhkan kita ke bawah, tapi bagaimana cara kita menanganinya agar kita bisa terbang ke atasnya.

be better person for the best life

Berusaha menjadi pribadi baik yang lebih baik lagi
Hingga mencapai kehidupan yang terbaik
Bukan menjadi yang terbaik di antara semua manusia
Namun…
Terbaik atas yang kita usahakan
Terbaik atas kualitas maksimal kehidupan yang dapat kita raih

Try to be a good person and always be more good person
    Till reach the best life
    Not be the best of all the human
    But…
    Be the best of our efforts
    Be the best of maximal quality in our life that we can reach


---Anisa---

Perjuanganku Mendapatkan Rupiah Pertama


Semuanya berawal dari program studiku. Ya, Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, program studi baru di Universitas Sebelas Maret (UNS) yang biasa disebut dengan P.TIK.
Di awal semester, mahasiswa baru P.TIK melaksanakan outbond yang diselenggarakan oleh Seamolec (bekerja sama dengan UNS). Outbond ini sifatnya wajib bagi setiap mahasiswa P.TIK, yang berlangsung selama dua hari.
Hari pertama, outbond dilaksanakan di dalam ruangan, jadi belum terlalu menguras tenaga. Tapi sangat seru, karena kami bernyanyi bareng, buat yel-yel kelompok, dilatih berkonsentrasi (menyeimbangkan otak kanan dan kiri), diberi penjelasan outbond hari ke-2, dan masih banyak lagi.
Pada hari ke-2, kami outbond di luar ruang, tepatnya di depan GOR UNS. Banyak yang kami lakukan di sana, yakni melewati empat pos permainan yang memberikan banyak manfaat.
Setelah permainan selesai, sekitar jam 11 kami istirahat lalu mendapat tugas menjual 1 buah bolpoin yang minimal harus terjual sebesar Rp 10.000,00, namun dengan target harga yag setinggi-tingginya. Tujuan penjualan ini untuk melatih skill entrepeneur padahal harga biasa penjualan bolpoin itu biasanya maksimal Rp 2.000,00. Ya, aku ragu dapat menjualnya dengan harga setinggi itu, apalagi ini di Solo, bukan kota besar yang lain. Kami diberi waktu sampai jam 2 siang, bolpoin harus sudah terjual dan kami harus membawa sebuah kado yang maksimal berharga Rp 5.000,00 untuk acara tukar kado sore harinya.
Perjuangan pun dimulai. Setelah aku siap, aku berangkat ke RSUD Dr. Moewardi bersama teman-temanku Dian, Niken, Anggun dan Sisca. Karena hasil penjualan kami juga akan dimanfaatkan untuk sosial, kami berharap di rumah sakit yang basicnya sosial kami akan beruntung.
Aku menuju kantin, dan menghampiri sebuah keluarga yang sedang makan. Aku mencoba menawarkan bolpoinku untuk pertama kalinya, ibu itu bertanya padaku berapa harga bolpoin yang aku pegang, aku tersentak bingung mau jawab apa. Aku tahu ibu itu nggak akan beli bolpoinku. Dan lama, aku menjawab sepuluh ribu. Dan krik krik (aku bingung mau bagaimana) agak lama ibu itu menolak untuk membeli. Rasa maluku mulai keluar, dan aku sangatlah malu. Aku gagal menjual bolpoinku pada penawaran pertama.
Aku berjalan ke luar kantin dan pindah tempat. Di depanku lewat sepasang bapak ibu yang sudah berumur, dan lagi aku mencoba menawarkan bolpoin yang aku pegang. Namun ibu itu langsung menolak karena sedang terburu-buru. Aku mulai putus asa, sedangkan waktu sudah hampir menunjuk setengah 2 siang.
Terlintas di pikiranku untuk pulang. Aku menuju ke parkiran di mana temanku memakirkan motornya. Di sanapandanganku tertuju pada seorang mbak-mbak yang merupakan seorang perawat yang masih muda. Aku mencoba menawarkan bolpoinku, namun mbak itu bilang sepuluh ribu terlalu mahal dik, dan menawarnya menjadi 5 ribu. Dengan agak berat hati aku memberikannya, memang di bawah target namun setidaknya di atas modal. Mbak itu memberikanku uang 5 rb, tapi saat aku memberikan bolpoin itu, mbak itu menolak dan uang yang diberikannya untuk sosial. Aku merasa terharu sama mbaknya. Harusnya aku bisa mencontohnya.
Bolpoinku masih belum laku. Aku pindah tempat ke PMI. Ada seorang ibu bersama kedua anaknya yang sudah cukup dewasa. Aku mencoba menawarkan bolpoinku lagi, tapi aku harus menanggung malu lagi, karena bolpoin itu masih tak terjual.
Setelah beberapa saat, datang seorang ibu yang sedang memakirkan motornya, saat beliau menuju teras, aku mencoba menawarkan bolpoin itu. Tapi ibu itu juga bilang terlalu mahal, dan akhirnya beliau menawarnya dengan harga Rp 5.000,00. Dengan agak kecewa aku memberikannya dengan harga harga tersebut, karena waktu telah mepet pukul 14.00.
Walaupun kalau dihitung-hitung aku dapat penghasilan Rp 10.000,00, tapi aku gagal menjual bolpoin itu dengan harga minimal yang telah ditentukan. Tapi aku merasa wah dengan yang aku dapat, uang Rp 10.000,00 itu sebesar Rp 5.000,00 dari mbak perawat yang baik hati, memberi karena jiwa sosialnya yang tinggi, dan Rp 5.000,00 hasil penjualan bolpoinku.
Perjuanganku mencari rupiah ini memberiku pelajaran, kalau mencari uang itu sangat susah, dibutuhkan kerja keras, semangat, pantang menyerah. Rasa syukur amatlah penting, dan kita harus memanfaatkan yang kita miliki sebaik-baiknya, jangan suka membuang uang untuk hal yang tidak berguna. Y
Ya seperti itulah kisah rupiah pertamaku, dan sekarang aku akan terus berusaha menghasilkan rupiah-rupiah selanjutnya, dan meletakkannya dalam kemanfaatan.

# Letakkan rasa syukur dalam-dalam di jiwa.. 



---Anisa---