Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Agustus 2013

Tugas Akhir PJJ

Pada kesempatan kali ini, saya akan memposting sedikit saja tugas akhir PJJ yang diberikan Pak Timbul di blog saya. Saya mengambil judul Pentingnya Peran Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terhadap Pendidikan Tinggi di Indonesia. Sebagai gambarannya, bagian pertama seperti ini hehe ...

A.    Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
PJJ merupakan salah satu solusi untuk masalah pendidikan di Indonesia. Yakni  berkaitan dengan susahnya pemerataan pendidikan tinggi bagi warga Indonesia yang terdapat di wilayah terpencil ataupun bagi yang telah memiliki pekerjaan (tidak dapat meninggalkan tanggungjawab untuk kuliah). PJJ merupakan salah satu model pembelajaran, yang merupakan kependekan dari Pembelajaran Jarak Jauh. Terdapat beberapa definisi mengenai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dikemukakan oleh para ahli. Dan salah satunya adalah berikut ini:
“Suatu metode pembelajaran dimana proses dosenan terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga omunikasi antara tenaga dosen dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan cetak, media elektronik, dan media-media lainnya” (Moore, 1973).
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa PJJ adalah suatu metode pembelajaran yang telah terkonsep dimana antara pengajar dan peserta didik tetap dapat melakukan pembelajaran tanpa harus bertemu dan bertatap muka secara langsung (tempatnya terpisah). Dan pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi ataupun media seperti: email, moodle, skype, facebook, blog, dan lainnya yang memanfaatkan internet.
Dalam perkembangannya, sistem pendidikan jarak jauh mengambil manfaat besar dari perkembangan media dan teknologi pembelajaran yang dapat menjembatani kebutuhan akan pendidikan secara massal dan luas. Perkembangan teknologi yang pesat memunculkan model pendidikan jarak jauh yang fleksibel dan cerdas, mampu membuka akses pendidikan bagi siapa saja melintasi batas ruang dan waktu, serta mengatasi berbagai kendala sosioekonomis.

Untuk lengkapnya, dapat diunduh di http://www.4shared.com/file/RiYG-IS2/Tugas_Akhir_PJJ.html
 tapi cantumkan sumber ya ^^ 


---Anisa---

Rabu, 21 Agustus 2013

Peran PJJ dalam Pemerataan Pendidikan

Tugas KDPJJ Topik 5

Di dalam modul PJJ Topik 5 halaman 16, telah dijelaskan peran penting PJJ dalam proses pemerataan pendidikan di Indonesia. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa pemerataan yang dimaksud mengakibatkan terbukanya celah bagi siapapun yang ingin mengikuti kegiatan/proses pendidikan dari manapun mereka berada, dengan mudah dan tanpa membuat peserta didik meninggalkan peran penting yang mereka jalani dalam keseharian seperti pekerjaan ataupun  status misalnya ibu rumah tangga.
Karakteristik pemerataan dalam model PJJ yakni tidak harus selalu tatap muka (tidak terbatas ruang dan waktu), dan dapat dilaksanakan dari tempat yang jauh. Yang dapat dilaksanakan misalnya dengan cara course online seperti melalui edmodo, grup facebook, blog, dan lainnya.
Universitas di Indonesia yang telah melaksanakan program ini yakni Universitas Terbuka (UT). Sebagian besar dari mahasiswa-nya merupakan mahasiswa yang telah bekerja, dan rata-rata pekerjaan kesehariaannya tidak dapat ditinggakan. Proses pendidikan yang dijalankan tersebar di wilayah-wilayah, agar mahasiswa tidak terpacu dalam tempat pembelajaran yang jauh (jika di pusat).
Untuk menambah referensi pembelajaran mahasiswa dan pemenuhan kriteria sarana pembelajaran, UT juga memberikan modul yang berupa buku, jadi mahasiswa dapat belajar kapan pun. Dan hasil pembelajaran peserta didik selama ini juga dapat diakses secara online.
Saat ini, mengacu pada http://pena.gunadarma.ac.id/pendidikan-jarak-jauh-selain-ut-pun-boleh/, pemerintah melakukan terobosan baru dengan diperbolehkannya universitas selain UT untuk dapat menyelanggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dengan persyaratan/kriteria tertentu. Kriteria tersebut pastinya tidaklah mudah, seperti meliputi pelaksanaan proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum, berbasis TIK, memungkinkan kesempatan tatap muka, menigkatkan softskills peserta didik, dan layanan pendukung yang baik.

Jadi, dapat dibayangkan bahwa jika PJJ semakin berkembang dan semakin tersebar di Indoesia, akan semakin memperlancar pemerataan pendidikan di Indonesia. Dan hak dari setiap warga Negara untuk merasakan pendidikan tinggi akan semakin mudah untuk terpenuhi. Dan pastinya secara tidak langsung akan meningkatkan kulaitas pendidikan di Indonesia.


---Anisa---

Rabu, 24 Juli 2013

Perbedaan Tes Formatif & Sumatif

Tugas KDPJJ Topik 4

Perbedaan antara Tes Formatif dan Sumatif mengacu pada modul KDPJJ, secara garis besar Tes Formatif lebih mengarah pada latihan, pekerjaan rumah, tugas-tugas, dan ujian yang diadakan setiap harinya (modelnya keseharian) dan Tes Sumatif lebih mengarah diadakan saat akhir semester pembelajaran, yang bisanya berbentuk tugas akhir, ulangan umum atau ujian akhir.
Tes Formatif dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik, mengolah kemampuan atau skills, dan memperoleh uman balik dari peserta didik. Jika ada kekurangan pada proses pembelajaran maka proses tersebut akan terus diperbaiki agar  kemampuan peserta didik terus terasah.
Tes Sumatif umumya dilakukan di akhir proses pembelajaran, yang biasanya dilakukan di akhir semester. Dan tes ini bertujuan untuk menentukan apakah peserta didik lulus atau tidak dalam menempuh pembelajaran. Sedangkan dalam PJJ di Indonesia, tes sumatif dapat berbentuk tugas mandiri, ujian akhir semester, tugas tutorial, ujian praktik/pembuatan laporan, dan ujian komprehensif tertulis.

Course KDPJJ
Kalau menurut saya, mengacu pada perbedaan tes Formatif dan Sumatif, course kita menggunakan dua model course tersebut.
Berkaitan dengan tes formatif, hal ini dikarenakan, di sini kami mendapatkan tugas-tugas yang bersifat kompetensi harian yang akan mengolah skill kami yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan. Seperti membuat buku digital, dan diberikan soal-soal untuk menyatakan pendapat berbentuk tugas topik 1,2,3,4,5 yang dikumpulkan melalui edmodo. Dan tidak hanya itu, di course multimedia juga ada tugas formatif membuat video animasi 3 dimensi, dan membuat GIF (gambar bergerak) dan lain-lain.
Sedangkan mengapa juga masuk tes sumatif karena di sini kami juga mengikuti ujian akhir (UAS). Dan mendapatkan tugas akhir untuk membuat karya ilmiah.

--Anisa--


Tujuh Kriteria Memilih Media PJJ --> masalah dengan implementasinya

Tugas KDPJJ Topik 3

Pada modul PJJ Topik 3 halaman 14, telah disebutkan tujuh kriteria dalam memilih media untuk PJJ menurut Bates (1995). Dan tujuh kriteria ini merupakan pedoman untuk memilih media PJJ tersebut, dan biasanya disebut dengan istilah ACTIONS. Dan pastinya tujuh kriteria tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan. Di sini, saya akan mengungkapkan pendapat saya tentang kemungkinan kekurangan dari setiap kriteria dan penyelesaiannya. Kritera tersebut yakni:
1.      Access (aksesibilitas)
Kemungkinan kekurangan adalah susahnya peserta didik memiliki media pembelajaran yang akan ditentukan oleh penyelenggara PJJ. Jadi, penyelenggara PJJ harus mengetahui  media yang tepat entah internet (secara online) ataupun media cetak seperti modul, CD interaktif dan lainnya, yang lebih mudah didapat oleh peserta didik.
2.      Costs (biaya)
Masalah yang mungkin timbul adalah membengkaknya dana dari peserta didik, jika media yang dipilih secara online. Hal ini karena biaya yang digunakan untuk mengisi puulsa modem misalnya. Jadi solusinya, pihak peyelenggara PJJ harus memastikan peserta didik memiliki koneksi yang lebih ringan misalnya dengan melihat fasilitas wifi yang ada di sekolah/universitas di mana peserta didik sekolah.
3.      Teaching and Learning (proses dosenan dan pembelajaran)
Masalah yang mungkin muncul penjelasan modul yang berbentuk buku kurang jelas. Solusinya, dapat dibuat buku digital yang terdapat video, audio, dan gambar. Juga dapat dibuka forum diskusi melalui internet.
4.      Interactivity (interaktifitas/komunikasi dua arah)
Masalah yang mungkin muncul kurangnya komunikasi, walaupun mungkin dapat dilakukan secara online. Solusinya sesekali diadakan pertemuan dan pengarahan dari penyelenggara PJJ.
5.      Organisational Issues (permasalahan organisasi)
Masalahnya adalah perbedaan pendapat untuk menentukan media apa yang digunakan untuk PJJ, solusinya dengan mengadakan survey media apa yang paling sesuai dengan keadaan para peserta didik.
6.      Novelty (kemutakhiran)
Masalah yang mungkin timbul peserta didik jenuh dengan media yang telah ditentukan, yang mengakibatkan malas belajar. Solusinya, dapat digunakan media penunjang lain selain media yang telah ditentukan.
7.      Speed (kecepatan)
Kemungkinan masalahnya jika menggunakan modul, informasi terbaru tidak akan cepat sampai. Maka solusinya, juga harus menggunakan media online.

Jadi kesimpulannya, setiap media pembelajaran yang dipilih memiliki sisi positif dan negatif. Dan langkah terbaik untuk memilih media adalah dengan mempertimbangkan ketujuh kriteria tersebut, dengan melakukan survey keadaan peserta didik lalu menentukan media yang paling tepat. Namun lebih baik lagi, jika saat menggunakan suatu media mengalami kekurangan, dapat ditambahi/dilengkapi dengan menggunakan media yang lain. Jadi setiap kekurangan media yang dipilih dapat tertutupi.

--Anisa--

Teacher Centre Menjadi Student Centre

Tugas KDPJJ Topik 2

Menurut saya, mengacu pada link:

1.     Perubahan mendasar dalam paradigma pendidikan mengubah proses pembelajaran yang sebelumnya berpusat pada pengajar menjadi berpusat pada peserta didik. Hal ini dapat terlaksana dengan menekankan ke arah fasilitas pembelajaran. Di mana perubahan proses pembelajaran juga akan mengubah hasil dari pendidikan. Semakin baik proses pembelajaran, mutu pendidikan pun menjadi lebih baik. Namun pastinya setiap kebijakan model pembelajaran yang diambil memiliki sisi positif dan negatif.
Saat fasilitas pembelajaran masih terhitung kurang, peran pengajar amat dominan. Pengajar memegang penuh proses pembelajaran. Sedangkan peserta didik hanya menerima apa yang disampaikan oleh pengajar, dan bersikap pasif. Hal ini dikarenakan karena peserta didik kekurangan referensi. Keadaan ini yang mengakibatkan paradigma pendidikan berpusat pada pengajar.
Sedangkan sekarang ini, pemerintah telah berusaha merombak proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana. Salah satunya dalam hal IT lebih spesifiknya internet. Dengan adanya internet, peserta didik dapat aktif mengeksplor pengetahuannya. Tanpa terbatas dengan waktu, jarak dan ruang dimana ilmu itu di-share.
Dengan begitu, pengetahuan peserta didik akan menjadi lebih berkembang dan mereka mampu menghadapi ujian yang diberikan pendidik dengan lebih baik. Hal ini pula yang disebut peserta didik telah aktif, yang mana sudah tidak terlalu begantung pada pengajar (pemberi bahan materi). Dan aktifnya peserta didik merupakan wujud nyata berubahnya paradigma pebelajaran dari terpusat ke pengajar menjadi terpusat ke peserta didik.

2.    Dalam Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) biasanya menggunakan fasilitas internet. Metode ini dipilih agar pembelajaran dapat dilakukan dalam jarak yang jauh dan keterbatasan waktu. PJJ merupakan bentuk nyata dari pendidikan yang terpusat ke peserta didik, karena dalam PJJ peserta didik tidak bertatap muka secara langsung dengan pengajar.
Jadi, di sini pengajar hanya memberikan sedikit materi lalu memberikan tugas atau ujian dengan batas waktu tertentu. Peserta didik juga mengeksplor pengetahuan dan keterampilan mereka melalui internet dan media lain. Jika mengalami kesusahan, peserta didik dapat berkomunikasi atau berdiskusi melalui internet. Jadi intinya, peserta didik tidak sepenuhnya bergantung pada pengajar. Dan itu mengapa PJJ merupakan paradigm pendidikan terpusat pada peserta didik.

--Anisa--

Seputar SEAMOLEC, Perbincangan dengan Pak Prayitno

Berbincang dengan Pak Prayitno, Divisi IT Content SEAMOLEC
Assalamu’alaikum wr wb
Pada kesempatan kali ini, saya ingin menceritakan beberapa hal yang berkaitan dengan perbincangan saya (Isnaini Anisa Ardi) dan teman saya Anggun Nofitasari dengan Pak Prayitno yang merupakan staff divisi IT Content di SEAMOLEC.
Sebenarnya, saya dan Anggun mendapatkan tugas untuk berbincang dengan Bu Ratih manager IT Content, namun karena waktu kami mengerjakan tugas amat sempit dan Bu Ratih amat sibuk, jadi kami memutuskan untuk berbincang dengan Pak Prayitno yang saat itu sedang longgar, karena kami takut akan kehabisan waktu. Kami berbincang siang tadi (Rabu 24 Juli 2013 pukul 13.00).
Pak Prayitno berasal dari Semarang, dan telah bekerja di SEAMOLEC sejak tahun 2009. Beliau merupakan lulusan D4 PENS-ITS dan S2 ITB. Tidak tanggung-tanggung, beliau menceritakan banyak hal yang beliau ketahui, mulai dari hal-hal yang berkaitan dengan SEAMOLEC secara umum sampai divisi IT Content.
Dalam perbincangan kami tadi siang, beliau juga menjelaskan apa itu SEAMOLEC. Mungkin karena walaupun telah sering kami (para peserta magang) mendengarnya, namun belum mengetahui secara pasti.
Wassalamu’alaikum wr wb


SEAMOLEC
--> Southeast Asian Ministers of Education Organization
     Regional Open Learning Centre
~ Expertise on applying ICT – based open and distance learning in Southeast Asia! ~
Memiliki arti yakni organisasi menteri-menteri pendidikan Asia Tenggara. Pusat pembelajaran terbuka secara regional (Negara-negaraà se-Asia Tenggara).
SEAMOLEC merupakan lembaga yang didirikan oleh Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara pada tahun 1997. Lembaga ini menawarkan kemudahan belajar dengan cara Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Di sini, SEAMOLEC bekerja fokus pada PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) se-Asia Tenggara. Dan mengapa lebih ke bidang IT, karena dalam sistem pembelaaran, IT amatlah membantu. Baik dilihat dari segi efisiensi, manfaat dll. Misalnya dalam membuat modul pembelajaran, di buku digital dapat dimasukkan gambar, animasi 2 dimensi, musik, maupun video. Dengan lengkapnya penggambaran materi dalam sebuah modul, maka maateri yang disampaikan akan mudah dipahami peserta didik. Dan sistem PJJ ini memiliki kelebihan tidak dibatasi jarak, ruang, waktu dan bersifat terbuka Saat ini, SEAMOLEC turut bekerja sama dengan SMK, SMA dan Perguruan Tinggi. Baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri.


MOOC (Massive Open Online Course)
Singkatnya, MOOC merupakan model pendidikan, mata kuliah ataupun keterampilan melalui online degan syarat menjangkau wilayah yang banyak/luas. Terdiri dari anggota yang sangat banyak. Dan yang mengikuti Course ini tidak harus menjadi anggota dari yang membuat course,
Seperti yang telah melaksanakan program ini antara lain universitas-universitas terkenal di dunia seperti Stanford, Harvard dan MIT.
 Jika mahasiswa di Indonesia ingin mengikuti, mengakses course dari universitas tersebut, tidak perlu menjadi mahasiswa universitas tersebut. Karena universitas tersebut menyediakan course yang dapat diakses siapa saja secara terbuka.
Kemasan pendidikan yang ditawarkan pada prinsipnya adalah mampu menghasilkan kompetensi keahlian, dengan mempertimbangkan beberapa faktor:
1) Mudah diakses secara online,
2) Murah dalam biaya,
3) Masal (massive) tidak ada pembatasan peserta,
4) Minat terhadap pelatihan sangat ditentukan oleh kompetensi yang spesifik dan menjawab kebutuhan pasar kerja, dan
5) Mampu meningkatkan kompetensi keahlian sesuai kebutuhan.
Dan metode yang digunakan dalam model pendidikan MOOC misalnya dengan metode online, CD interaktif maupun modul. Melalui online misalnya dengan Edmodo, yang merupakan sejenis Facebook namun digunakan untuk media pembelajaran. Dan didalamnya jika akan mengumpulkan tugas diupload di situ.
Media lainnya misalnya SEAMOLEC Multi Studio (SMS), yang merupakan pengembangan bahan ajar berbasis video. Media selanjutnya yakni Digital Book sebagai bahan ajar yang diakses secara offline melalui perangkat bergerak, seperti smartphone, tablet, dan laptop. Selanjutnya Web Seminar (Webinar), sebagai media komunikasi jarak jauh berbasis internet untuk menyelenggarakan online conference/seminar. Dan terakhir SEACyberClass, didedikasikan untuk ujian semi-online yang memungkinkan pelaksanaan evaluasi yang kontinu.

IT Content
Merupakan salah satu divisi yang ada di SEAMOLEC. Dilihat dari namanya, sudah dapat ditebak tugas dari divisi ini yakni mengurus konten-konten yang ada di SEAMOLEC. Lebih tepatnya, mempersiapkan, membuat, menyajikan dan mereview konten-konten yang ada di SEAMOLEC (berkaitan juga dengan proposal).

Link sumber yang dapat dibaca:


--Anisa--

Kamis, 11 Juli 2013

PJJ dapat menjadi solusi dari permasalahan pendidikan

Tugas KDPJJ Topik 1

Hehe beberapa hari yang lalu dapat tugas, yang isinya pertanyaan seperti ini

“Jelaskanlah beberapa permasalahan pndidikan (sedikitnya 2) dan PJJ sebagai solusi”

1. Hilangnya focus pserta didik saat menerima materi dari pengajar
         Misalnya seperti video yang  diputar kemarin. Siswa/mahasiswa sibuk untuk mencatat (mengejar catatan) dan menurut saya itu membuat kurang fokus dalam menerima materi. Jika menggunakan PJJ, peserta didik tidak akan tersibukkan dengan aktivitas mencatat, jadi dapat fokuss dengan penjelasan dosen.

2. Kurangnya waktu untuk mengikuti proses pembelajaran karena kesibukan
        Misalnya bagi seseorang yang memiliki pekerjaan (sibuk) mengikuti kuliah atau kursus, karena mereka sibuk jadi tidak dapat mengikuti proses pembelajaran secara langsung dengan waktu yang terikat. Dengan adanya PJJ, proses pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan dari manapun. Namun ada batasan waktu juga untuk mengumpulkan tugas.

3. Jauhnya jarak pemberi dengan penerima materi
     Misalnya jarak dosen dengan mahasiswa yang jauh, jadi dosen dapat memberikan materi melalui PJJ yang dapat diakses dari manapun. Dan tugas mahasiswa dapat diupload dengan PJJ tersebut.


--Anisa--